Minggu, 16 November 2008

PROPOSAL PANITIA PEMBANGUNAN GKI KRANGGAN

PROPOSAL
PANITIA PEMBANGUNAN
GEREJA GKI KRANGGAN
CIBUBUR AREA






LATAR BELAKANG

Berdirinya Gereja GKI Kranggan diawali dengan pergumulan pada tahun 1995 oleh Majelis Jemaat GKI Pondok Melati (d/h Pondok Gede/Raya Hankam) untuk dapat melayani anggota jemaat dan warga Kristiani di Wilayah Kranggan dan sekitarnya, maka saat itu dipilihlah rumah di salah satu keluarga di perumahan Kranggan Permai. Peribadatan ini merupakan bagian dari pelayanan GKI yang pertama kali diadakan di wilayah Kranggan yang selanjutnya disebut sebagai Pos Persekutuan Kesaksian dan Pelayanan (PKP) Kranggan. Kemudian untuk mengantisipasi pertumbuhan serta perkembangan jemaat, Pos PKP mengontrak sebuah RUKO (Rumah Toko) di Kompleks Kranggan Permai. Melalui Pelawatan Badan Pekerja Majelis Klasis Jakarta Selatan, maka pada tanggal 14 Juli 2001 PMK-JS memutuskan Pos PKP Kranggan ditingkatkan statusnya menjadi Bakal Jemaat (Bajem) GKI Kranggan. Pada tanggal 14 Agustus 2002, Bajem GKI Kranggan melakukan kebaktian peletakan batu pertama pembangunan rumah peribadatan Bajem GKI Kranggan di lahan Ruko Blok RT12 No 10. yang dipimpin oleh Pdt. Ciptomartalu Sapangi Sth. Kebaktian pertama di Ruko yang baru ini dilakukan pada tanggal 2 February 2003. Dalam waktu enam bulan pembangunan Rumah ibadah ini telah dapat diselesaikan dengan sempurna. Akhirnya berdasarkan pelawatan dan Persidangan Majelis Klasis Jakarta Selatan (MKJS) ke-8 tanggal 23 Juli 2005, maka diputuskan peningkatan status Bajem GKI Kranggan menjadi GKI Kranggan.
Pada tanggal 28 Nopember 2005 di Gedung Pandan Sari – Taman Bunga Wiladatika – Cibubur dilaksanakan kebaktian pelembagaan Bajem GKI Kranggan menjadi GKI Kranggan yang dipimpin oleh Pdt. Yoseph The To Liong. GKI Kranggan merupakan jemaat yang ke-94 di lingkup GKI SW Jabar.

Pertumbuhan Jemaat GKI Kranggan yang begitu cepat menimbulkan konsekuensi logis terhadap kebutuhan ruangan yang juga semakin meningkat.Jika kita melihat pertambahan anggota jemaat tahun 2007 sebanyak 58 orang, tahun 2008 sebanyak 65 orang dan 2009 sampai dengan July sebanyak 61 orang. Kondisi saat ini sebagai gereja yang mandiri, GKI Kranggan melaksanakan kebaktian umum setiap minggu sebanyak 3 (tiga) kali. Pada kebaktian I jam 07.00, rata-rata jumlah pengunjung ± 105 orang, sedangkan Kebaktian II jam 09.00, rata-rata berjumlah ± 225 orang dan Kebaktian III jam 17.00 rata-rata jumlah pengunjung ± 50 orang,. Sedangkan Kebaktian Sekolah Minggu di buka 4 kelas yakni: Kelas Probel, Kelas Kecil, Kelas Besar dan Kelas Pra Remaja. Kebaktian tersebut belum termasuk kegiatan Persekutuan Remaja/Pemuda, Kelas Katekisasi, Persiapan Guru Sekolah Minggu, Pemahaman Alkitab, Komisi Dewasa dll, sehingga seringkali kegiatan-kegiatan tersebut tidak dapat dilakukan karena terbatasnya ruang yang ada

Hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah upaya gereja dalam menyikapi Surat Keputusan (SK) Bersama Dua Menteri (Menteri Dalam Negeri dan Menteri Agama) No.: 01/BER/MDN-MAG/1969, serta mengacu pada Peraturan Daerah (PERDA) Kabupaten/Kota Bekasi, yang menyebutkan bahwa: “Bangunan Rumah Toko (RUKO) dan Rumah Tinggal, tidak boleh digunakan untuk/sebagai tempat beribadah” ,


KERINDUAN JEMAAT
Berdasarkan kondisi-kondisi tersebut diatas, maka sebagai gereja yang mandiri GKI Kranggan berkerinduan :
Memiliki lahan/areal tanah yang cukup luas untuk pembangunan gedung/tempat ibadah yang representatif, permanen, lengkap dengan sarana dan prasarananya agar jemaat dapat beribadah dengan nyaman dan aman.
Memenuhi kebutuhan dengan segala aktifitas kegiatannya berupa fasilitas ruang ibadah yang dapat menampung ± 750 orang dimasa mendatang.
Menata dan melengkapi kebutuhan rumah tangganya sendiri sebagai gereja yang mandiri sebagai tempat perjumpaan antara Allah dan umatnya kelengkapan itu antara lain :


1. Ruang konsistori/ruang persiapan ibadah untuk anggota Majelis Jemaat, termasuk ruang tukar/ganti pakaian pengerja/pendeta (saat kebaktian),
2. Ruang rapat majelis dan komisi-komisi/bidang-bidang pelayanan jemaat,
3. Ruang sekolah minggu anak-anak (Kelas Probel, Kelas Kecil, Kelas Besar, Pra Remaja dan Pemuda),
4. Aula untuk aktivitas lainnya.
 Menyediakan halaman parkir yang cukup untuk menampung kendaraan motor/ roda dan mobil/roda 4 bagi para jemaat.
 Memiliki Sertifikat Hak Atas Tanah, sebagai jaminan kepastian hukum, memiliki IMB dan izin beribadah,

Setelah bergumul lebih dari 4 tahun untuk mencari lahan disertai ijin dari lingkungan untuk membangun Gereja. Maka TUHAN YESUS menjawab dengan menyediakan lahan seluas 2540 meter2 di samping Citragrand untuk Gereja berikut lahan parkirnya. (Foto lahan dan Sertifikat bisa dilihat di website panitia pembangunan : http://gki-kranggan.blogspot.com/ ). Puji TUHAN karena campur tangannya maka ijin dari 90 warga sekitar juga sudah diperoleh dan juga pelunasan lahan sudah berhasil dilakukan bulan Januari 2009.

ANGGARAN
Kami yakin partisipasi Bapak/Ibu/saudara adalah kehendak TUHAN semata untuk membangun tempat ibadah bagi umat NYA memulaikan nama NYA. Adapun perkiraan pengeluaran/kebutuhan dana adalah sebagai berikut :
NO. URAIAN PEKERJAAN JUMLAH HARGA (Rp)

I PEKERJAAN PERSIAPAN Rp 128,562,650.00

II PEKERJAAN TURAP BATU KALI dan PAGAR Rp 633,971,650.00

III PEKERJAAN PONDASI. Rp 572,495,697.66

IV PEKERJAAN BETON LT. DASAR Rp 401,048,499.89

V PEKERJAAN BETON LT. DUA Rp 364,398,557.12

VI PEKERJAAN BETON LT. TIGA Rp 302,489,416.59

VII PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN Rp 338,276,161.37

VIII PEKERJAAN KUSEN PINTU & JENDELA. Rp 526,961,360.00

IX PEKERJAAN KAP / KUDA - KUDA + ATAP. Rp 293,325,000.00

X PEKERJAAN LANTAI. Rp 641,402,737.74

XI PEKERJAAN PLAFOND Rp 558,157,100.00

XII PEKERJAAN SANITAIR,AIR KOTOR & BERSIH. Rp 140,770,988.25

XIII PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK. Rp 437,972,669.97

XIV PEKERJAAN FINISHING CAT Rp 623,515,968.04

XV PEKERJAAN LAIN - LAIN. Rp 248,581,800.00

XVI PEKERJAAN INTERIOR Rp 968,500,000.00

XVII BANGUNAN GEDUNG PENUNJANG (189 M2) Rp 850,500,000.00

XVIII RUMAH PENDETA&GUEST HOUSE (231 M2) Rp 750,750,000.00

TOTAL I Rp 8,781,680,256.63
BIAYA TAK TERDUGA 10% Rp 878,168,025.66
Sub Total Rp 9,659,848,282.30
PPH 4 % Rp 386,393,931.29
JUMLAH Rp 10,046,242,213.59
DIBULATKAN (TOTAL) Rp 10,046,242,000.00




Jumlah ini terasa besar sekali untuk jemaat GKI Kranggan namun demikian, kami yakin dengan campur tangan TUHAN melalui bantuan Bpk/Ibu/Sdr semua menjadi mungkin.

Adapun sumber dana yang kami harapkana adalah :
1. Komitmen Iman Panitia dan Majelis Jemaat
2. Lelang untuk Jemaat yang akan dilakukan dua kali dalam tahun ini
3. Janji iman jemaat
4. Penyebaran Proposal ke jemaat dan simpatisan

Semua Sumbangan dapat ditransfer ke Rekening panitia pembangunan a/n Gereja Kristen Indonesia di BCA Cab. Cibubur A/C 628 0216 788


Besar harapan kami ,Bapak/Ibu/Saudara bisa ikut berpartisipasi bersama kami membangun Gereja Tuhan di dunia. Kiranya TUHAN YESUS sang pemilik gereja memberkati pelayanan Bapak/Ibu/Saudara/i dan kita semua.

Bekasi, 26 July , 2009


Hormat kami
Panitia Pengadaan Lahan dan Pembangunan
GKI Kranggan

Sony Danang Caksono Duma Siahaan
Ketua Panitia Sekretaris


Mengetahui dan Menyetujui


Pdt Iman Sugio Ibrahim Pnt Hiddon Simamora
Ketua Umum Majelis Jemaat Penatua Pendamping

Selasa, 21 Oktober 2008

Gereja Impianku

Gereja Impianku
Apakah ini juga Gereja impian kita ?

Akhir-akhir ini ditengah liburan yang cukup panjang aku kembali mengambil kesempatan untuk merenung dan berdiskusi dengan diriku sendiri dan Tuhanku. Aku juga coba untuk mendiskusikan bahan renungan ini dengan beberapa teman dan tanggapan temanku juga beragam. Ada yang merasa impian ini terlalu tinggi tapi ada yang menganggap ini sebagai keharusan untuk dimiliki semua gereja di masa depan.

Bahan renungan aku adalah : GEREJA seperti apa yang harus kita miliki di masa depan untuk menjadi tempat ibadah kita, rumah pertemuan kita dengan TUHAN dan teman seiman kita dan fungsi lainnya. Saat ini Gereja sangat banyak tidak hanya dari yang berbeda aliran tapi yang satu sinode saja seperti GKI di sepanjang jalan alternatif dari Mc Donald sampai Mekarsari paling tidak sudah ada 3 GKI. Baik yang berupa Pos maupun Geraja penuh seperti gereja kita GKI Kranggan. Kalau dari aliranyang berbeda sepengetahuan saya sudah ada lebih dari 20 gereja baik itu GPdI, GKI, GPIB, GBI, GTI, HKBP, Katalik, Oikomene dll. Itu baru sepanjang jalan yang tidak lebih dari 10 km panjangnya.

Banyaknya jumlah Gereja di suatu tempat , tidaklah mengherankan kalau membuat Gereja saat ini semakin susah karena Gereja makin banyak. Tapi di sisi lain memang jumlah jemaatnya banyak dan kita juga mengalami ruang gereja kita menjadi terlalu kecil untuk menampung jemaat sehingga kita perlu mencari lahan yang lebih besar dan membuat gereja yang lebih mampu menampung jemaat kita.

Di tengah renungan pribadi, saya mencoba bertanya seandainya saja ada Gereja yang bisa menjadi simulasi kondisi Surga di tengah dunia. Pasti gereja semacam ini akan didatangi banyak teman seiman dan diberi ijin dengan mudah. Di gereja semacam ini ada kebiasan yang hidup di jemaat mula-mula seperti yang tertulis di Alkitab. Ada KASIH yang sejati yang hidup di tenagh jemaat dan memancar ke masyarakat sekitar. Hal ini terlihat dengan kebiasan berbagi yang membuat semua jemaat mula-mula bisa berkembang dengan cepat dan menjadi lilin di tengah dunia yang gelap.

Saya coba merenung lebih dalam lagi gereja semacam itu bentuk realnya di masa sekarang ini. Apa ada contoh Gereja seperti itu di Indonesia atau di dunia. Dari bahan renungan saya ada dua contoh gereja yang mendekati yaitu gerejanya Romo Mangun di Jogya dan Gerejanya Bunda Theresa di India. Gereja yang diterima oleh semua masyarakat di sekitarnya tidak peduli latar belakang agamanya dan disayang oleh jemaatnya. Walau masih ada kelemahannya dimana gereja ini tidak bisa menjadi wadah bagi jemaat dari kalangan berada untuk datang dan bersatu dengan jemaat dari kalangan tidak punya untuk beribadah di tempat yang sama. Kalangan berada memang menyumbang tapi tidak menjadi satu bagian. Tapi minimal untuk jemaatnya gereja ini menjadi rumah, menjadi tempat mereka menjaga harapan dan imannya.

Saat ini GKI kranggan sedang dalam proses untuk mencari lahan dan mendirikan gereja baru untuk kita beribadah. Saya berdiskusi dengan diri saya sendiri, seandainya saja ada teman-teman yang bermimpi untuk membuat gereja dengan konsep seperti di atas. Dimana ada gedung gereja yang bisa menampung jemaat dari kalangan berpunya dan tidak berpunya duduk dan menyembah sama rendah di depan TUHAN. Ada jemaat yang komit untuk memberikan perpuluhan yang memang menjadi hak TUHAN sehingga di rumah Tuhan tidak pernah kekurangan. Disamping itu penggunaan perpuluhan juga terlihat jelas manfaatnya sehingga jemaat senang memberikan semua kewajiban perpuluhannya di gereja saja. Penggunaan perpuluhan yang saya renungkan adalah pertama untuk menjalankan roda aktifitas gereja yang rutin (gaji pekerja, biaya listrik, biaya telpon dll), ada sekolah di gereja yang bisa memberikan pendidikan gratis untuk semua anak yang tidak mampu dan ada kualitas yang baik sehingga anak dari keluarga mampu juga mau bersekolah di situ dan membayar, ada lembaga kursus keahlian yang bisa membekali jemaat dan masyarakat sekitar dengan ketrampilan (bahasa, komputer, mesin, elektronik dll) yang mereka butuhkan untuk mendapatkan kesempatak kerja, serta kursus-kursus singkat seputar pemahaman alkitab serta ketrampilan mengajar dan berceramah, ada perpustakaan lengkap yang bisa dinikmati oleh semua orang, ada poliklinik yang memungkinkan semua orang sakit untuk berobat dengan murah dan bahkan gratis dengan tetap mengutamakan mutu dan lebih sempurna jika ada Panti asuhan dan Panti jompo-nya. Semua pelayanan gereja tadi baik itu untuk sekolah dan kesehatan harus bisa juga dinikmati lingkungan sekitar tanpa harus memandang latar belakang agamanya. Lalu saya bertanya apakah mungkin perpuluhan jemaat cukup untuk itu semua ? Imaginasi saya melayang ke gereja Ibu Theresa yang bisa membantu banyak orang miskin walau jemaatnya tidak ada yang berpunya. Saya yakin TUHAN akan mencukupkan dan membuka hati banyak anak TUHAN. Bagaimana pula dengan pekerjanya jika lingkup pekerjaannya begitu besar. Pertanyaan ini juga terjawab dengan mengingat pengalaman masa muda saya masa di awal saya menerima TUHAN YESUS sebagai TUHAN dan juruslamat pribadi saya, masa dimana saya masih kelas 3 SMP, ketika itu semua hidup sya berubah dan saya melihat semua menjadi mungkin dan ada gairah yang menyala untuk selalu melayani TUHAN. Gairah yang terus hidup sampai sekarang, walau manisfestasinya berubah dari berada di gereja menjadi melayani dalam arti yang lebih luas seiring bertambahnya usia. Saya yakin semangat yang sama pasti ada juga di hati semua jemaat yang merasa sudah dilahirkan kembali . Semangat yang tidak bisa dibendung dan menjadi bukti kecintaan seorang anak TUHAN kepada TUHAN yang sudah menyelamatkannya. Dengan jumlah jemaat yang ada saat ini dan pasti lebih banyak dari jumlah rasul Yesus yang Cuma 12, bersama Tuhan Yesus yang sekarang hidup di hati kita dan menyertai , kita pasti bisa membuat perkara yang lebih besar. Jemaat hanya perlu melayani di bidang yang dia kuasai dan sukai atau yang Tuhan gerakkan di hatinya. Semua jemaat ambil bagian, yang bertalenta mengajar akan mengajar di sekolah, yang punya latar belakang medis akan membantu di poliklinik, yang punya keahlian akan mengajar kursus, yang punya dasar sekolah Alkitab akan membagikan ilmunya, yang punya latar belakang psikolog akan dengan senang hati membantu konseling jemaat yang punya masalah, yang diberkati akan menyalurkan berkatnya untuk menopang biaya gereja dan pelayanannya dll dll. Semua ambil bagian dan semua terlibat, baik berupa tenaga maupun dana. Semua dengan tujuan yang sama melayani Tuhan dan sesama sebagai bukti kecintaan pada Tuhan dan sesama yang merupakan inti ajaran TUHAN YESUS yang tertulis di Alkitab. Semua bisa lebih mudah jika semua terlibat.

Saya rasa jika gereja dari awal berdirinya bukan hanya menjadi tempat ibadah yang bisa dinikmati oleh orang kristen saja tapi juga bisa memberi manfaat untuk lingkungan sekitar gereja pada khusunya dan bangsa serta negara pada umumnya, pastilah gereja itu mungkin akan lebih mudah mengurus ijinnya dan mencari dananya. Kalau saja gereja yang lengkap itu adalah gereja GKI kranggan kita dan itu menjadi cikal bakal bentuk semua gereja GKI di Indonesia dan juga akhirnya menjadi bentuk baku semua gereja di indonesia saya yakin gereja akan memebri sumbangan nyata bagi negara ini. Saya yakin anak jalanan akan hilang karena mereka punya kesempatan sekolah lagi atau minimal mengikuti kursus ketrampilan sesuai dengan minat dan kemapuan mereka.

Jemaat gereja juga bisa hidup dengan lebih tenang karena jika saja sekarang mereka yang sedang diberkati TUHAN sewaktu-waktu dipanggil TUHAN maka anak-nya akan bisa tetap sekolah di sekolah yang bagus, keluarganya tetap bisa mendapat layanan kesehatan yang baik dll. Iman kita yang mengajarkan bahwa kita tidak usah kawatir akan apapun juga dan percaya TUHAN menjaga semua anak TUHAN , terlihat dengan jelas dan nyata dalam bentuk kehadiran gereja kita..

Och seandainya gereja semacam itu adalah gereja kita ? Tuhan Yesus apakah mimpiku ini hanya kayalanku atau memang gereja seperti itu yang kau kehendaki ada di dunia ini.

Foto Gereja Impian

Foto Gereja Impian