Pembukaan :
Setelah berjuang semenjak tahun 2006 dengan menggumulkan
lahan untuk gereja kami yang bisa mendapatkan ijin dari warga sekitar
gereja. Kemudian kami sempat terhenti
beberapa lama sedikit permalasahan di
Pak Lurah. Serta pengurusan ijin secara intensive selama sekitar 1.5 tahun
setelah Lurah bersedia membuatkan surat rekomendasi .
Saat ini ijin Gereja kami sudah berhasil kami dapatkan dan
sebagai konsekuensinya kami harus menyelesaikan pembangunan gereja kami dalam
waktu 6 bulan semenjak surat itu keluar (tertanggal 15 November 2013). Untuk meringankan
pengumpulan dana dan menghindari permasalahan perijinan di masa mendatang maka
kami ingin membangun dan menyelesaikan bangunan fisik untuk gereja, sarana
penunpang, tempat parker, pagar dan lahan parker. Sementara untuk interior kami
akan kerjakan secara minimalis dan berkembang dikemudian hari ketika dana kami
mencukupi.
Dengan perhitungan
yang sederhana ini maka kami bisa tekan budget pembangunan kami menjadi
hanya sekitar 5 Milyar Rupiah (dari total angggaran sebesar 10 Milyar). Kami berharap dengan peran serta
Bapak dan Ibu sekalian yang digerakan
TUHA YESUS maka dana yang kami butuhkan bisa terwujud dan pembangunan Fisik
gereja kami bisa kami selesaikan dalam waktu 6 bulan sesuai persayaratan dalam
ijin yang kami terima dari Walikota. Perincian dana akan kami lampirkan
dibawah.
Tetapi sebelum sampai ke perincian dana ada baiknya kita
bersama melihat sekilas rekam jejak dari GKI Kranggan semenjak dari bakal POS
GKI Raya Hankam sampai menjadi Gereja
seperti sekarang ini. Dengan melihat perjalanan dan penyertaan TUHAN selama ini
maka kami yakin kita akan melihat bersama betapa TUHAN YESUS mengasihi dan
menjaga jemaatNYA.
LATAR BELAKANG GKI KRANGGAN
Berdirinya Gereja GKI Kranggan diawali dengan pergumulan pada tahun 1995 oleh Majelis Jemaat GKI Pondok Melati (d/h Pondok Gede/Raya Hankam) untuk dapat melayani anggota jemaat dan warga Kristiani di Wilayah Kranggan dan sekitarnya, maka saat itu dipilihlah rumah di salah satu keluarga di perumahan Kranggan Permai. Peribadatan ini merupakan bagian dari pelayanan GKI yang pertama kali diadakan di wilayah Kranggan yang selanjutnya disebut sebagai Pos Persekutuan Kesaksian dan Pelayanan (PKP) Kranggan. Kemudian untuk mengantisipasi pertumbuhan serta perkembangan jemaat, Pos PKP mengontrak sebuah RUKO (Rumah Toko) di Kompleks Kranggan Permai. Melalui Pelawatan Badan Pekerja Majelis Klasis Jakarta Selatan, maka pada tanggal 14 Juli 2001 PMK-JS memutuskan Pos PKP Kranggan ditingkatkan statusnya menjadi Bakal Jemaat (Bajem) GKI Kranggan. Pada tanggal 14 Agustus 2002, Bajem GKI Kranggan melakukan kebaktian peletakan batu pertama pembangunan rumah peribadatan Bajem GKI Kranggan di lahan Ruko Blok RT12 No 10. yang dipimpin oleh Pdt. Ciptomartalu Sapangi Sth. Kebaktian pertama di Ruko yang baru ini dilakukan pada tanggal 2 February 2003. Dalam waktu enam bulan pembangunan Rumah ibadah ini telah dapat diselesaikan dengan sempurna. Akhirnya berdasarkan pelawatan dan Persidangan Majelis Klasis Jakarta Selatan (MKJS) ke-8 tanggal 23 Juli 2005, maka diputuskan peningkatan status Bajem GKI Kranggan menjadi GKI Kranggan.
Pada tanggal 28 Nopember 2005 di Gedung Pandan Sari – Taman Bunga Wiladatika – Cibubur dilaksanakan kebaktian pelembagaan Bajem GKI Kranggan menjadi GKI Kranggan yang dipimpin oleh Pdt. Yoseph The To Liong. GKI Kranggan merupakan jemaat yang ke-94 di lingkup GKI SW Jabar.
Pertumbuhan Jemaat GKI Kranggan yang begitu cepat menimbulkan konsekuensi logis terhadap kebutuhan ruangan yang juga semakin meningkat.Jika kita melihat pertambahan anggota jemaat tahun 2007 sebanyak 58 orang, tahun 2008 sebanyak 65 orang dan 2009 sampai dengan July sebanyak 61 orang. Kondisi saat ini sebagai gereja yang mandiri, GKI Kranggan melaksanakan kebaktian umum setiap minggu sebanyak 3 (tiga) kali. Pada kebaktian I jam 07.00, rata-rata jumlah pengunjung ± 105 orang, sedangkan Kebaktian II jam 09.00, rata-rata berjumlah ± 225 orang dan Kebaktian III jam 17.00 rata-rata jumlah pengunjung ± 50 orang,. Sedangkan Kebaktian Sekolah Minggu di buka 4 kelas yakni: Kelas Probel, Kelas Kecil, Kelas Besar dan Kelas Pra Remaja. Kebaktian tersebut belum termasuk kegiatan Persekutuan Remaja/Pemuda, Kelas Katekisasi, Persiapan Guru Sekolah Minggu, Pemahaman Alkitab, Komisi Dewasa dll, sehingga seringkali kegiatan-kegiatan tersebut tidak dapat dilakukan karena terbatasnya ruang yang ada
Hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah upaya gereja dalam menyikapi Surat Keputusan (SK) Bersama Dua Menteri (Menteri Dalam Negeri dan Menteri Agama) No.: 01/BER/MDN-MAG/1969, serta mengacu pada Peraturan Daerah (PERDA) Kabupaten/Kota Bekasi, yang menyebutkan bahwa: “Bangunan Rumah Toko (RUKO) dan Rumah Tinggal, tidak boleh digunakan untuk/sebagai tempat beribadah” ,
Berdirinya Gereja GKI Kranggan diawali dengan pergumulan pada tahun 1995 oleh Majelis Jemaat GKI Pondok Melati (d/h Pondok Gede/Raya Hankam) untuk dapat melayani anggota jemaat dan warga Kristiani di Wilayah Kranggan dan sekitarnya, maka saat itu dipilihlah rumah di salah satu keluarga di perumahan Kranggan Permai. Peribadatan ini merupakan bagian dari pelayanan GKI yang pertama kali diadakan di wilayah Kranggan yang selanjutnya disebut sebagai Pos Persekutuan Kesaksian dan Pelayanan (PKP) Kranggan. Kemudian untuk mengantisipasi pertumbuhan serta perkembangan jemaat, Pos PKP mengontrak sebuah RUKO (Rumah Toko) di Kompleks Kranggan Permai. Melalui Pelawatan Badan Pekerja Majelis Klasis Jakarta Selatan, maka pada tanggal 14 Juli 2001 PMK-JS memutuskan Pos PKP Kranggan ditingkatkan statusnya menjadi Bakal Jemaat (Bajem) GKI Kranggan. Pada tanggal 14 Agustus 2002, Bajem GKI Kranggan melakukan kebaktian peletakan batu pertama pembangunan rumah peribadatan Bajem GKI Kranggan di lahan Ruko Blok RT12 No 10. yang dipimpin oleh Pdt. Ciptomartalu Sapangi Sth. Kebaktian pertama di Ruko yang baru ini dilakukan pada tanggal 2 February 2003. Dalam waktu enam bulan pembangunan Rumah ibadah ini telah dapat diselesaikan dengan sempurna. Akhirnya berdasarkan pelawatan dan Persidangan Majelis Klasis Jakarta Selatan (MKJS) ke-8 tanggal 23 Juli 2005, maka diputuskan peningkatan status Bajem GKI Kranggan menjadi GKI Kranggan.
Pada tanggal 28 Nopember 2005 di Gedung Pandan Sari – Taman Bunga Wiladatika – Cibubur dilaksanakan kebaktian pelembagaan Bajem GKI Kranggan menjadi GKI Kranggan yang dipimpin oleh Pdt. Yoseph The To Liong. GKI Kranggan merupakan jemaat yang ke-94 di lingkup GKI SW Jabar.
Pertumbuhan Jemaat GKI Kranggan yang begitu cepat menimbulkan konsekuensi logis terhadap kebutuhan ruangan yang juga semakin meningkat.Jika kita melihat pertambahan anggota jemaat tahun 2007 sebanyak 58 orang, tahun 2008 sebanyak 65 orang dan 2009 sampai dengan July sebanyak 61 orang. Kondisi saat ini sebagai gereja yang mandiri, GKI Kranggan melaksanakan kebaktian umum setiap minggu sebanyak 3 (tiga) kali. Pada kebaktian I jam 07.00, rata-rata jumlah pengunjung ± 105 orang, sedangkan Kebaktian II jam 09.00, rata-rata berjumlah ± 225 orang dan Kebaktian III jam 17.00 rata-rata jumlah pengunjung ± 50 orang,. Sedangkan Kebaktian Sekolah Minggu di buka 4 kelas yakni: Kelas Probel, Kelas Kecil, Kelas Besar dan Kelas Pra Remaja. Kebaktian tersebut belum termasuk kegiatan Persekutuan Remaja/Pemuda, Kelas Katekisasi, Persiapan Guru Sekolah Minggu, Pemahaman Alkitab, Komisi Dewasa dll, sehingga seringkali kegiatan-kegiatan tersebut tidak dapat dilakukan karena terbatasnya ruang yang ada
Hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah upaya gereja dalam menyikapi Surat Keputusan (SK) Bersama Dua Menteri (Menteri Dalam Negeri dan Menteri Agama) No.: 01/BER/MDN-MAG/1969, serta mengacu pada Peraturan Daerah (PERDA) Kabupaten/Kota Bekasi, yang menyebutkan bahwa: “Bangunan Rumah Toko (RUKO) dan Rumah Tinggal, tidak boleh digunakan untuk/sebagai tempat beribadah” ,
KEBUTUHAN
DANA :
Demikianlah Proposal ini kami buat dan jika
Bapak, Ibu menginginkan detil perincian kebutuhan dana dapat mengunjungi
website Panitia Pembangunan Gereja kami http://gki-kranggan.blogspot.com/
. Kami terbuka dan menermia sumbangan dalam bentuk tunai, material untuk
pembangunaan dan bentuk lainnya.
Demikianlah
proposal ini kami buat dan semoga Bapak dan Ibu
bersedia berpartisipasi dalam rangka pembanguanan Gedung Gereja TUHAN di
dunia melalui pembangunan Gereja GKI Kranggan.
Hormat kami :
Sekretaris Majelis Jemaat Ketua
Majelis Jemaat GKI Kranggan
Bpk. Andre Bpk.
Pnt Pnt. Hiddon Simamora
……………………………………………………………………………………………………
FORM SUMBANGAN
Kepada yth Panitia
Pembangunan GKI Kranggan
Telp/Fax :021 84599329
Kami yang bertandangan
dibawah ini :
Nama :…………………………………………………………………………………….
Alamat :
………………………………………………………………………………….
No HP :……………………………………………………………………………………
Dengan ini menyatakan
kesediaannya berpartisapasi dalam pembanguanan GEREJA GKI KRANGGAN , dalam
bentuk :
1. Barang : ………………………. Sejumlah …………………
2. Uang Tunai :
Rp………………………………………
3.
Transfer ke Rek Panitia Pembangunan Rekening BCA Cabang Cibubur dengan No
rekening : AC 628 021 6788 a/n
Gereja Kristen Indonesia sebesar Rp………………………………….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar